Tuesday, 18 March 2014

KERANGKA PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PENELITIAN MANAJEMEN HUMASY – MATKUL “MANAJEMEN PENDIDIKAN”




BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini jelaskan:
a.       alasan pentingnya penerapan manajemen pendidikan khususnya manajemen humasy
b.      Alasan mengapa memeilih sekolah sebagai lokasi penelitian
c.       rumusan masalah penelitian minimal dua pertanyaan
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini jelaskan:
a.       Pengertian manajemen humasy
b.      Tujuan
c.       Model hubungan kerjasama
d.      Jalur hubungan komunikasi sekolah dengan masyarakat
BAB III PAPARAN DATA
Pada bab ini uraikan data bagaimana sekolah melakukan:
a.        Bagaimana model hubungan kerjasama sekolah
b.      Jalur apa saja yang dolakukan sekolah dalam membangaun komunikasi
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini, lakukan analisis data dengan mencocokkan apa yang sudah dilakukan pengelola sekolah dalam bab III dengan landasan teori yang ada dalam bab II.
BAB V KESIMPULAN
Buat kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dalam bab I.

            Demikian kerangka petunjuk penulisan laporan di atas, dan bawah ini adalah contoh bentuk laporan yang telah dibuat sesuai dengan instruksi yang telah kita lihat di atas. Next ==>>

BAB I
PENDAHULUAN

1.    Manajemen humas kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian kepercayaan penghargaan dari publik suatu badan khususnya dan masyarkat umumnya. Manajemen sangat berperan untuk kelancaran sistem pendidikan sekolah.
2.    SMP N 1 SIMAN sebagai objek Penelitian kami dikarenakan sekolahan siman akses yang paling mudah untuk melakukan penelitian ini dilihat dari waktu maupaun tempat. Dan juga sekolahan ini terlihat baik dalam sistem manajemennya. Hal ini terbukti dari hubungan baik yang terjalin antara seluruh lapisan masyarakat mulai dari wali murid, masyarakat sekitar sekolah, dan juga pemerintah desa. Dengan hubungan yang terjalin harmonis ini SMP N 1 SIMAN mampu meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik.

RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana model hubungan kerjasama sekolah?
2.    Jalur apa saja yang dilakukan sekolah dalam membangaun komunikasi?



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Manajemen Humas
Istilah Hubungan Masyarakat dikemukakan pertama kali oleh Presiden Amerika Serikat ialah Thomas Jefferson tahun 1807.  Yang dimaksud humas pada waktu itu denganistilah Public Relantion adalah dihubungkan dengan Foreign Relations.
1.    Menurut Glennand Denny Griswold (1966).
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap – sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi atau organisasi dengan kepentingan umum,menjalankan suatu progam untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat.
2.    Menurut Oemi Abdurrachman M.A  (1971).
Humas adalah kegiatan menanamkan dan memperoleh pengertian,kepercayaan,penghargaan,dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya.
Oemi Abdurrahman M.A juga mengutip pendapat  J.C. Seidel, bahwa pengertian Humas adalah proses yang berjalan terus – menerus dengan nama manajemen berusaha untuk memperoleh pengertian dari publik dalam arti luas  (para pegawai,langganan) ke dalam dengan jalan pengawasan diri (analisa) dan koreksi, keluar dengan jalan menggunakan segala bentuk pernyataan.
3.    Menurut Ibnoe Syamsi (1967).
Humas adalah kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat agar mereka mendukungnya dengan sadar dan sukarela.
Berdasarkan uraian – uraian di atas maka humas harus diartikan sebagai “ rangkaian kegiatan organisasi / instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak – pihak tertentu diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisieni dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.[1]
Hubungan yang harmonis sebagai hasil kerja humas tampak sebagai berikut.
a.    Adanya saling pengertian antara organisasi/instansi dengan pihak luar.
b.        Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat,arti dan pentingnya peran masing – masing.
c.         Adanya kerja sama yang erat dengan masing – masing pihak dan merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya usaha pihak yang lain.[2]

B.  TUJUAN
Tujuan utama adanya humas adalah untuk menjalin kerjasama antar instansi dan juga masyarakat.

C.  MODEL HUBUNGAN KERJASAMA
1.    Hubungan Dinas (dengan instansi atasan)
Hubungan kedinasan antara lain tampak dalam hal penyampaian laporan tertulis menganai bermacam – macam data dan kegiatan sekolah.
2.    Hubungan kerjasama dengan pihak lain di luar ketentuan atasan.
Hubungan ini meliputi hubungan dengan BP, kerjasama dengan sekolah-sekolah lain, hubungan dengan organisasi guru,yaitu organisasi profesional yang ada ialah persatuan guru republik indonesia (PGRI).[3]

D.  JALUR HUBUNGAN KOMUNIKASI SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
1.    Secara langsung ( tatap muka )
Tatap muka misalnya rapat bersama dengan pengurus BP3 (Badan Pembantu Penyelengaraan Pendidikan) setempat,berkonsultasi dengan tokoh – tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu.
2.    Tidak langsung
Kegiatan berhubungan dengan masyarakat melalui perantara media tertentu, misalnya informasi lewat TV, Penyebaran melalui radio, Penyebaran informasi melalui melalui media cetak.[4]

BAB III
PENELITIAN


A.  MODEL HUBUNGAN KERJASAMA  ANTAR SEKOLAH
Kerjasama antar sekolah merupakan kegiatan yang berhubungan atau ditujukan kepada masyarakat diluar warga sekolah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP N 1 Kec. Siman Kab. Ponorogo, menurut Ibu Lestari Panti Agung Rejeki S.Pd. selaku Humas, model hubungan kerjasama yang dilaksanakan adalah:
1.    Dengan masyarakat.
Sekolah melakukan hubungan kerjasama dengan masyarakat setempat melakukan beberapa cara diantaranya yakni dalam bentuk silaturahmi misalnya :
a.    Pada saat hari raya membagikan daging kurban dan Zakat Fitrah kepada masyarakat sekitar yang dianggap layak mendapatkannya.
b.    Jika ada anggota keluarga di sekolah ini ada yang meninggal ada perwakilan dari sekolah baik itu guru ataupun guru dengan murid untuk datang bertakziah.
c.    Penghijauan lingkungan sekitar.
2.    Dengan pemerintah.
Hubungan kerjasama antar pemerintah ini dilakukan dengan instansi kecamatan misalnya grebeg suro, dan juga ikut merayakan hari kemerdekaan.
3.    Dengan warga sekolah.
Dengan warga sekolah itu di lakukan setiap hari karena dalam proses belajar mengajar akan terjalin kerjasama antara guru dengan murid, atau juga guru dengan guru akan terjalin juga karjasamanya.
4.    Dengan orang tua.
Hubungan kerjasama dengan orang tua ini dilakukan jika dibutukan saja, misalnya ada siswa yang bermasalah. Walaupun siswa bermasalah akan tetapi jika bisa di selesaikan di sekolah maka tidak akan melibatkan orang tua, siswa bermasalah akan di atasi oleh wali kelas masing – masing namun jika walikelas tidak sanggup maka akan di tangani oleh BK jika BK juga belum bisa menagani akan di tangani oleh humas, jika humaspun belum bisa mengatasi masalah siswa itu maka barulah pihak sekolah memanggil orang tua.
5.    Dengan Polisi.
Untuk keamanan lalu lintas pada saat para siswa datang dan pulang sekolah pihak sekolah membutuhkan atau mengadakan kerjasama degan pihak kepolisian atau kapolsek, kapolrespun juga pernah berkunjung ke SMP N 1 Kec. Siman Kab. Ponorogo untuk mengadakan penyuluhan terhadap para siswa. Bentuk kerjasama yang dilakuan antara lain sebagai berikut :
a.    Penyebrangan setiap hari.
b.    Extrakulikuler PKS ( Polisi Keamanan Sekolah).
c.    Ujian Nasional.
d.    Pemberian Meteri kepada siswa tentang keteriban Lalu lintas

B.  JALUR APA SAJA YANG DILAKUKAN SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI
Jalur yang digunakan untuk membangun komunikasi sekolah dengan para wali murid menggunakan surat biasanya ini untuk pengambilan raport, dan juga pada saat mengadakan rapat pleno wali murid namun kegiatan inipun tidak rutin dilakukan hanya jika di butuhkan saja misalnya jika sekolah kekurangan dana dari pemerintah untuk keperluan membangun atau yang lainnya sekolah mengadakan rapat pleno wali murid membahas persoalan dana, namun ini tidak bersifat memaksa atau suka rela dari orang tua atau wali murid.
Dan juga pihak sekolah atau para guru-guru mengikuti kegiatan di luar sekolah misalnya ikut PGRI, PKK dan lain-lain. Adapun jalur komunikasi dengan siswa biasanya dilakukan pada saat upacara.jika upacara selesai dan waktu masih ini di gunakan untuk berdiskusi para guru-guru untuk. Jalur guru dilakuakn setiap minggu pertama untuk penyampaian informasi tentang dinas.



BAB IV
ANALISIS DATA


Hubungn sekolah itu di bedakan menjadi dua yaitu hubungan sekolah dengan dinas dan hubungn sekolah dengan pihak lain diluar ketentuan atasan. Untuk pihak luar sekolah melakukan hubungan dengan BP dan organisasi lain misalnya PGRI
Sekolah melakukan hubungan kerjasama dengan masyarakat misalnya dalam bentuk silaturahmi,takziah, hari raya dan juga penghijauan lingkungan sekitar. Dengan pemerintah antar instansi kecamatan sekolah melakukan hubungan dengan cara pada saat grebeg suro sekolah ikut serta dalam perayaannya, dan juga ikut merayakan hari kemerdekaan seperti yang di paparkan oleh ibu Lestari seku humas di SMP N 1 Kec. Siman Kab. Ponorogo. Tidak hanya itu namun sekolah juga melakukan hubungan dengan warga sekolah, ini dilakukan setiap hari misalnya pada saat proses belajar mengajar, saat upacara hari senin. Hubungan dengan orang tua ini hanya dilakuakn jika diperlukan saja tidak bersifat rutin, masih ada satu lagi yaitu hubungan dengan polisi ini dilakukan untuk keamanan dan keselamatan lalu lintas pada saat siswa datang kesekolah hal ini juga di katakan oleh ibu Lestari.

Adapun jalur hubungan yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan cara tatap muka langsung dan  tidak langsung jalur hubungan secara langsung ini seperti rapat pleno, dan juga rapat dengan BP melayani kunjungan tamu. Secara tidak langsung ini menggunakan media mialnya TV, radio dan juga surat peberitahuan.
Sekolah SMP N 1 Kec. Siman Kab. Ponorogo juga menggunakan dua jalur ini seperti yang di katakan ole ibu Lestari bawasanya sekolah membangun jalur komunikasi denagn wali murid pada saat pengambilan raport,mengadakan rapar pleno wali murid ini menggunakan surat pemberitahuan, jalur hubungan dengan para siswa ini dilakukan secara langsung pada saat pelaksanaan upacara hari senin dan juga pada saat proses belajar mengajar adapun jalur guru ini dilakukan secara langsung juga di sekolah misalnya pada saat minggu pertama untuk membahas atau menyampaikan informasi dari dinas seperti yang di katakan oleh ibu Lestari dari selaku humas di SMP N 1 Kec. Siman Kab. Ponorogo.



BAB V
KESIMPULAN

1.    Model hubungan kerjasama antar sekolah ini di lakukan dengan masyarakat, pemerintah warga sekolah, orang tua dan juga dengan polisi.
2.    Jalur yang digunakan sekolah dalam membangun komunikasi ini dengan cara langsung dan tidak langsung.






[1] Suryosubroto, MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2010), hal. 154-155.
[2] Ibid..., Manajemen Pendidikan di Sekolah, hal. 157.
[3] Ibid..., Manajemen Pendidikan di Sekolah, hal. 161.
[4] Ibid..., Manajemen Pendidikan di Sekolah, hal. 163-165.

No comments:

Post a Comment