Friday 24 October 2014

SEJARAH KALIMAT “Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq”


To the point......!!!.
Kita sering mendengar bukan, ketika mendengarkan pidato, MC, ceramah, dsb dalam sebuah lingkungan masyarakat, organisasi, maupun diskusi yang berada dalam lingkup NU, maka akan kita dengar dalam kalimat penutup yakni, “Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq”...... iya bukan.....???.
Kenapa demikian...???,  perlu kita ketahui bahwa kalimat tersebut memang telah menjadi ciri khas Nahdlatul Ulama’ yang telah diceritakan oleh Gus Dur pada kesempatan pidatonya dalam acara Harlah-PMII yang ke-46.

..............................................................
...............................................
.........................



Berikut kita simak sejarahnya......!!!.
Saat acara peringatan hari lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-46. Sejumlah tokoh nasional, Angkatan 66 dan ratusan kader PMII hadir dalam acara yang digelar di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
Dalam sambutannya, Gus Dur menegaskan tentang komitmen keindonesiaan & kebangsaan dengan cara mengawal terus Indonesia dengan Islam ala Indonesia.
Setelah berpidato panjang lebar, beliau bermaksud menutup pidato dengan ucapan "wabillahi taufiq wal hidayah", tapi tiba-tiba dia diam sejenak....
"saya kok mau salah menyampaikan salam penutup, harusnya kan yang khas NU" jelas cucu pendiri NU ini.

"dulu ulama-ulama NU, sepakat menggunakan wabillahi taufiq wal hidayah untuk ucapan penutup dan Nahdliyin wajib mengikuti. tapi setelah musim kampanye pemilu tahun 70-an, Golkar memakai ucapan itu untuk menutup setiap pidato kampanyenya." ungkap Ketua Dewan Syuro PKB ini.

Nah setelah itu, lanjut Gus Dur, para ulama NU sepakat menggantinya dengan yang lain. muncul ide agar di ganti dengan "Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq"  dari seorang Kiai kharismatik asal Magelang lalu dipakailah hingga kini.

"jadi Golkar minjem "wabillahi taufiq wal hidayah" dari NU dan belum dikembalikan hingga saat ini, "kata Gus Dur yang diiringi gelak tawa para hadirin, termasuk Slamet Effendi Yusuf yang hadir saat itu.

"untuk itu saya akhiri dengan wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq," ungkap Gus Dur menyudahi.


Sumber: (NU Online)


Catatan Penting:

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq"
Perhatikan ketika anda mengucapkan maupun menulis kalimat di atas, yakni:

ila = ke atau menuju
illa = kecuali

Jadi, arti kalimat tersebut adalah:
“(Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq)”
"Semoga Allah Menuntun Kita Ke Jalan Yang Paling Lurus (Islam)"

Semoga Bermanfaat.........!!!.

No comments:

Post a Comment