To the point......!!!.
Kita sering
mendengar bukan, ketika mendengarkan pidato, MC, ceramah, dsb dalam sebuah
lingkungan masyarakat, organisasi, maupun diskusi yang berada dalam lingkup NU,
maka akan kita dengar dalam kalimat penutup yakni, “Wallahul Muwafiq Ila
Aqwamith Thariq”...... iya bukan.....???.
Kenapa
demikian...???, perlu kita ketahui bahwa
kalimat tersebut memang telah menjadi ciri khas Nahdlatul Ulama’ yang telah diceritakan oleh
Gus Dur pada kesempatan pidatonya dalam acara Harlah-PMII yang ke-46.
..............................................................
...............................................
.........................
Berikut kita simak sejarahnya......!!!.
Saat acara peringatan hari lahir
(Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-46. Sejumlah tokoh
nasional, Angkatan ‘66 dan ratusan kader PMII hadir dalam acara yang digelar di Hotel Acacia,
Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
Dalam sambutannya, Gus
Dur menegaskan tentang komitmen keindonesiaan & kebangsaan dengan cara
mengawal terus Indonesia dengan Islam ala Indonesia.
Setelah berpidato panjang lebar, beliau
bermaksud menutup pidato dengan ucapan "wabillahi taufiq wal hidayah",
tapi tiba-tiba dia diam sejenak....
"saya kok mau salah menyampaikan salam penutup, harusnya kan
yang khas NU" jelas cucu pendiri NU ini.
"dulu
ulama-ulama NU, sepakat menggunakan wabillahi taufiq wal hidayah untuk ucapan
penutup dan Nahdliyin
wajib mengikuti. tapi setelah musim kampanye pemilu tahun 70-an, Golkar memakai
ucapan itu untuk menutup setiap pidato kampanyenya." ungkap Ketua Dewan
Syuro PKB ini.
Nah setelah
itu, lanjut Gus Dur, para ulama NU sepakat menggantinya dengan yang lain.
muncul ide agar di ganti dengan "Wallahul Muwafiq ila aqwamith
Thariq" dari seorang Kiai kharismatik asal Magelang lalu
dipakailah hingga kini.
"jadi
Golkar minjem "wabillahi taufiq wal hidayah"
dari NU dan belum dikembalikan hingga saat ini, "kata Gus
Dur yang diiringi gelak tawa para hadirin,
termasuk Slamet Effendi Yusuf yang hadir saat itu.
"untuk itu
saya akhiri dengan wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq,"
ungkap Gus Dur menyudahi.
Sumber: (NU Online)
Catatan Penting:
“Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq"
Perhatikan ketika anda mengucapkan maupun menulis kalimat di atas, yakni:
- ila = ke atau menuju
- illa = kecuali
Jadi,
arti kalimat tersebut adalah:
“(Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq)”
"Semoga Allah Menuntun Kita
Ke Jalan Yang Paling Lurus (Islam)"
Semoga Bermanfaat.........!!!.
No comments:
Post a Comment