PEMBAHASAN
Masuknya Islam ke Indonesia menurut ahli sejarawan mempunyai tiga
teori dan di dukung dengan bukti tentang munculnya metode tersebut. Berikut
bukti tiga teori itu sebagai bukti bahwa islam sudah masuk ke Indonesia.
A.
TEORI GUJARAT
Islam datang ke indonesia pada abad ke- 13 M dari Gujarat (bukan dari arab
langsung) dengan bukti ditemukannya makam sultan yang beragama islam pertama
malik as-Sholeh, raja pertama kerajaan Samudra Pasai yang dikatakan berasal
dari Gujarat.[1]
Dasar dari teori ini
adalah: Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran
Islam di Indonesia. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui
jalur Indonesia –Cambay – Timur Tengah – Eropa. Adanya batu nisan Sultan
Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Batu
nisan makam Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur, bertahun 1419 M, batu nisan
tersebut diduga diimpor dari Cambay, Gujarat, India.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard
H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan
perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan
Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia
(Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan
bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang
Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.[2]
B.
TEORI MAKKAH
Islam datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah (abad ke-7 sampai 8)
langsung dari arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat interrnasional
sudah dimulai jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak abad ke-7 M) melalui
selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina ( Asia Timur), Sriwijaya
di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.[3]
Crawfurd menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab, meskipun
ia menyebut adanya hubungan dengan orang-orang Mohameddan di India
Timur. Keyzer beranggapan bahwa Islam datang dari Mesir yang bermadzhab Syafii,
sama seperti yang dianut kaum muslimin nusantara umumnya. Teori ini juga
dipegang oleh Niemann dan de Hollander, tetapi dengan menyebut Hadramaut, bukan
Mesir, sebagai sumber datangnya Islam, sebab muslim Hadaramaut adalah pengikut
madzhab Syafii seperti juga kaum muslimin nusantara. Sedangkan Veth hanya
menyebut orang-orang Arab, tanpa menunjuk asal mereka di Timur Tengah maupun
kaitannya dengan Hadramaut, Mesir atau India.[4]
Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para
ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan
politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke
7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab
sendiri.[5]
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori
lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori
ini adalah: Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 M, di pantai barat Sumatera sudah
terdapat perkampungan Islam (Arab), dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab
sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai
dengan berita Cina. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i,
dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah.
C.
TEORI PERSIA
Teori keempat
tentang kedatangan Islam di nusantara adalah teori Persia. Pembangun teori ini
di Indonesia adalah Hoesein Djayadiningrat. Fokus pandangan teori ini tentang
masukkanya agama Islam ke nusantara berbeda dengan teori India dan Arab,
sekalipun mempunyai kesamaan masalah Gujaratnya, serta Madzhab
Syafii-nya. Teori Persia lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan
yang hidup di kalangan masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan mempunyai
persamaan dengan Persia.[6]
Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat
Islam Indonesia seperti:
1. Peringatan 10 Muharram
atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat
di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut
disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan
pembuatan bubur Syuro. Dasar Teori Persia Teori ini berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia abad 13 M, dan pembawanya berasal dari Persia (Iran).
2. Kesamaan ajaran Sufi
yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
3. Penggunaan istilah
bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat.
4. Ditemukannya makam
Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
5. Adanya perkampungan
Leren/Leran di Giri daerah Gresik. P.A. Hussein Jayadiningrat. salah satu
Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.[7]
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi. 1999. Renaisans Islam Asia Tenggara Sejarah Wacana
& Kekuasaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Drewes, G.J.W. 1985. New Light on the Coming of Islam in Indonesia,
compiled by Ahmad Ibrahim, Sharon Siddique & Yasmin Hussain, Readings
on Islam in Southeast Asia. Singapore: Institue of Southeast Asia
Studies.
Gunawan Misbah, Masuknya Islam Ke Indonesia_Islam In Indonesia. http://www.slideboom.com/presentations/513841/MASUKNYA-ISLAM-KE-INDONESIA_ISLAM-IN-INDONESIA
Hamka. 1963. Masuk dan
Berkembangnya Agama Islam di daerah pesisir Sumatra Utara, dalam Risalah
Seminar Sedjarah Masuknya Islam ke Indonesia, (Medan: Panitia
Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia.
Hasymy, A. 1981. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di
Indonesia. Bandung: Al-Ma’arif.
Mujahid, A. Menyelisik Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia. http://kaahil.wordpress.com/2012/10/08/bagus-teori-makalah-bukti-sejarah-proses-masuknya-islam-ke-nusantara-indonesia-benarkah-islam-dibawa-pedagang-gujaratarab/
[1] A. Hasymy, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia (Bandung:Al-Ma’arif,
1981), hlm.358.
[2] Abu Mujahid, Menyelisik
Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia.
[3] Ibid. Hasymy. Hal. 358.
[4] Azyumardi Azra, Renaisans
Islam Asia Tenggara Sejarah Wacana & Kekuasaan. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1999) h. 31.
[5] Hamka, Masuk dan Berkembangnya
Agama Islam di daerah pesisir Sumatra Utara, dalam Risalah Seminar Sedjarah Masuknya Islam ke
Indonesia, (Medan, Panitia Seminar Sedjarah Masuknya Islam ke
Indonesia, 1963) h. 91.
[6] GWJ Drewes, New Light on the
Coming of Islam in Indonesia, compiled by Ahmad Ibrahim, Sharon Siddique &
Yasmin Hussain, Readings on Islam in Southeast Asia,
(Singapore: Institue of Southeast Asia Studies, 1985) h. 7-19.
[7] Misbah Gunawan S.Pd, Masuknya
Islam Ke Indonesia_Islam In Indonesia.
No comments:
Post a Comment